Kamis, 02 Januari 2014

Grand-tetons 

Kata kata ini yang membuatku teringat pada waktu silam, ketika aku tidak dapat mengungkapkan perasaan terpendam itu dan terasa sangat mendera, aku bagaikan kehilangan separuh hidup dan kebahagiaan.

Pada saat itu terkisah, aku pernah menyukai seseorang dan itu terbilang cinta pertamaku. Cinta dimana aku merasakan sangat kehilangan, merasakan kerinduan yang dalam dan merasa dia itu selalu berada dekat denganku. Saat itu aku hanya bisa merasakan kegamangan dan galau sebagaimana anak muda yang hanya bisa memendam perasaan dan tak mampu mengungkapkan.


Beberapa hari kemudian, pernah ada orang yang bilang " suka koq dipendam tak diungkapkan " anonim, dan aku mulai tersentak dari lamunku dan tersadar, "apa yang saya pendam jika tak diungkapkan dia tidak akan pernah tahu" kata batin seorang remaja yang lugu. Aku hanya bisa pasrah dan semakin tersiksa dengan perasaanku sendiri. Aku ungkapkan sebuah perasaan pahit lewat lagu mellow sendirian. Terkadang aku juga ungkapkan rasa ini lewat curhatan bersama kawanku.

Alasan mengapa aku tak ungkapkan rasa ini karena dia masih punya hubungan dengan seseorang yang amat mencintainya, aku tak mau membuat masalah hanya karena keegoisan cinta yang aku rasakan hingga dia juga ikut tenggelam dengan masalah karena kejujuranku padanya, " dan itu tidak akan pernah terjadi " perang batinku.

Aku rasa dia juga merasakan perasaan yang sama seperti yang aku rasakan, semua itu terlihat pada saat kita saling menatap dan menyapa dia tersipu malu dengan senyum manisnya yang membuat rasa ini semakin bersemi. Tapi aku sendiri selalu tampakan kebodohan didepanya, dengan merasa cuek padanya,

padahal seseorang yang saya cuek i tersebut selalu aku fikirkan di setiap langkah yang aku tempuh, disetiap malam sebelum kuistirahatkan lelahku ini,

dia selalu ada dan ada hingga lama lama seperti hantu yang membuatku semakin takut. Sebenarnya aku sangat takut kehilanganya, kehilangan senyum yang membuat hidupku terus bersemangat.

Semua pengorban telah aku lakukan untuk mengungkapkan rasa ini padanya, karena mulut ini selalu kujaga agar rasa ini tak terungkap hingga dia tahu dan dia tidak terikat kasih dengan seseorang yang lain, aku hanya bisa sabar menunggu untuk kebebasanya agar dia bisa tersenyum bebas bersamaku.

Bulan demi bulan telah lalu, satu tahun sudah aku memendam rasa ini hingga cinta ini berlumut. Kudengar dia sudah putus dengan kekasihnya tak tahu karena apa, aku turut prihatin mendengarnya dan juga senang sih sebenarnya. Aku coba dekati dia lagi untuk mulai berlabuh lagi ke hatinya ku mulai secara perlahan lagi, masih ada lagi penghalang rasa ini bahkan ini lebih serius lagi,

yaitu seorang sahabat curhatan saya juga menyukainya bahkan mereka lebih dekat daripadaku, cinta ini semakin meluka dan masih menjadi rahasia Tuhan dan aku saja. Mereka udah sangat dekat tapi bermodus dibelakangku bersandiwara seolah tiada hubungan apa apa.

Tapi aku tak mau meninggalkan rasa ini dengan mulut diam jika hati terluka, karena dia yang jauh kita berkomunikasi lewat social media, aku mulai percakapan santai denganya hingga aku terpancing semakin dalam.

Aku mulai ungkapkan rasa ini sedetailnya, aku ceritakan semuanya hingga kejujuran hati yang aku rasa aku juga buka semuanya hingga tak ada rahasia lagi. Aku merasa los dan sudah mengeluarkan semua rasa sakit saat saat memendam rasa yang penuh cerita itu. Tapi pada akhirnya dia terkejut dan kaget dengan semua kalimatku, dia memberikan jawaban yang menyayat hati, dia anggap aku sebagai teman yang tak lebih dari teman. Hanya teman.

Mungkin memang itu jalan Tuhan yang aku tempuh, kita tak di ijinkan untuk bersama, entah kapan kemungkinan takdir bisa berubah tapi itu mustahil sejak dia menerima temanku sebagai kekasihnya. Di saat itulah hati kecil ini mulai merasakan sakit yang dalam, yang tak seorangpun tahu tapi hanya akulah yang merasakan sakit itu begitu dalam.

Aku jalani hari dengan kegamangan, hingga mau dia aku terima sebagai seorang sahabat. Aku jalani aktivitas dengan biasa dan seolah tak tahu apa yang mereka berdua telah lakukan kepadaku aku merasa seolah cuek dan tak mau tahu.

Aku juga tak mungkin berburuk sangka kepada sahabat hanya karena perasaan yang sama kepada satu orang yang bagi kita sama sama indah. Aku bersahabat dengan dia seperti biasa.

Dan do'a ku untuk kalian semoga kalian berbahagia bersama, selamanya

#patience

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer